Informasi 0 comments on Niat dan Tata Cara Mensucikan Diri Setelah Haid Untuk Muslimah

Niat dan Tata Cara Mensucikan Diri Setelah Haid Untuk Muslimah

5 Mitos Seputar Mandi yang Paling Banyak Dipercaya, Cek Dulu Faktanya

Kebersihan dan kesucian adalah konsep yang sering ditekankan dalam berbagai agama di sekitar kita. Lebih khusus lagi, ini dikaitkan dengan stereotip dan tabu seputar tubuh, khususnya tubuh wanita dan orang-orang yang termasuk dalam tingkatan hierarki kasta yang lebih rendah yang masih dipraktikkan di India. Dalam artikel ini, saya secara khusus akan berbicara tentang mandi: praktik wudhu, kebersihan dan tindakan opresif terkait yang telah saya saksikan tumbuh sebagai dalam agama Islam.

            Ghusl adalah istilah Arab untuk wudhu yang mengacu pada pemurnian tata cara atau ritual membersihkan diri seluruh tubuh. Wajib sebelum melakukan berbagai ritual dan doa, untuk setiap Muslimah dewasa setelah aktif secara seksual atau setelah menyelesaikan siklus menstruasi. Mandi termasuk menuangkan air ke aurat tiga kali, lalu lagi ke tubuh bagian bawah dan terakhir dengan wudhu dan mandi, ritualnya selesai. Ritual Ghusl dikatakan juga sebagai membersihkan seluruh tubuh dari kotoran setelah hubungan intim, melahirkan, menstruasi, sebelum masuk Islam, setelah kematian, sebelum perayaan penting dan selama haji mekkah. Dikatakan juga bahwa air yang digunakan untuk melakukan ritual harus murni dan tidak dicampur dengan apa pun.

Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, yaitu dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 6:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.”

Niat Mandi Wajib

الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَيْضِ للهِ الَى

“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbari minal Haidil Lillahi Ta’ala”

Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta’ala.

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid

  1. Hapus semua kosmetik, pakaian dan perhiasan dari tubuh. Seharusnya tidak ada penghalang antara tubuh dan air.
  2. Tetapkan niat Anda untuk menyucikan diri dalam hati atau pikiran Anda.
  3. Nyalakan pancuran air dan masuk ke dalamnya. Bersihkan diri Anda seperti yang Anda lakukan setiap hari sebelum memulai mandi.
  4. Miringkan kepala Anda ke belakang dan bilas mulut dan hidung Anda.
  5. Biarkan air membersihkan seluruh tubuh Anda setidaknya sekali. Putar tubuh Anda ke kiri dan ke kanan sehingga air mencapai semua bagian. Anda dapat melakukan ini tiga kali juga karena itu adalah waktu yang diperlukan untuk mandi lengkap.
  6. Pastikan bahwa air telah mencapai setiap bagian tubuh Anda. Anda dapat menggerakkan rambut agar kulit kepala benar-benar basah.
  7. Setelah selesai, keringkan diri Anda dengan handuk bersih.
Bisnis dan Keuangan 0 comments on Tetap Produktif dengan Manajemen Inovasi di Masa Pandemi

Tetap Produktif dengan Manajemen Inovasi di Masa Pandemi

Agar bisa tetap survive di masa pandemi dibutuhkan produktivitas yang lebih dari kondisi biasa. Terutama bagi para karyawan yang mau tidak mau harus dibatasi dari segala hal. Karena itu dibutuhkan sebuah manajemen inovasi agar karyawan bisa tetap produktif, dan perusahaan bisa survive menghadapi masa pandemi yang tak kunjung usai.

Nah, simak langkah-langkah inovatif agar karyawan bisa selalu produktif di tengah-tengah masa pandemi ini!

  1. Menjalin Komunikasi yang Intens

Masa pandemi membuat keterbatasan pertemuan secara langsung dengan karyawan. Tentunya hal ini akan mengurangi produktivitas karyawan. Namun, dengan adanya teknologi komunikasi dan informasi bisa selalu mendekatkan semua orang.

Kelola komunikasi dengan intens dengan tim secara intens. Komunikasi ini harus bisa membuat ikatan yang kuat, meski tidak ada pertemuan secara langsung.

Pertemuan online secara rutin menjadi salah satu upaya untuk menjalin ikatan tersebut. Komunikasi yang dilakukan harus bisa membuat semua orang terbuka. Sehingga segala macam beban pikiran yang ada, termasuk kekhawatiran di masa pandemi bisa disampaikan.

Adanya komunikasi yang terbuka ini pastinya membuat ikatan antar tim menjadi lebih kuat. Karyawan pun akan lebih rileks dan bisa bekerja sebagaimana biasanya.

  • Punya Skala Prioritas yang Dikerjakan

Membuat tugas pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Caranya adalah dengan meletakkan skala prioritas dari berbagai beban pekerjaan yang ada. Mana pekerjaan yang harus selesai terlebih dahulu, dan mana yang bisa dikerjakan kemudian.

Pekerjaan yang dilakukan secara berbarengan pastinya akan memecah pikiran. Tanpa adanya fokus, pekerjaan pun akan dikerjakan dengan tidak maksimal. Apalagi kekhawatiran adanya Covid-19 pasti membuat banyak karyawan kesulitan untuk fokus.

Berbeda jika mengerjakan satu pekerjaan saja tanpa multitasking. Maka pikiran akan lebih fokus dan membuat pekerjaan lebih maksimal.

  • Punya Perencanaan yang Baik

Perencanaan yang baik dari setiap karyawan terhadap tugas kantor akan memudahkannya bisa tenang dalam mengerjakannya. Karena itu, pastikan bahwa ada jadwal yang benar-benar tersusun dengan rapi.

Adanya tugas yang terjadwal dengan baik, pastinya akan lebih mudah dalam menentukan prioritas pekerjaan dan lain sebagainya. Meski, terkadang ada saja kondisi tertentu yang mengharuskan karyawan mengerjakan tugas dadakan. Jika terjadi kondisi demikian, pimpinan harus bisa memberikan jalan terbaik, dan tidak menekan para karyawan.

  • Punya Fleksibilitas Terhadap Waktu

Sebenarnya bekerja di rumah memiliki waktu yang lebih fleksibel dalam mengerjakan setiap tugas. Namun seringkali fleksibilitas waktu ini malah membuat karyawan cenderung tidak disiplin.

Untuk menyikapi hal itu, fleksibilitas waktu yang diberikan juga harus punya konsekuensi tersendiri. Misalnya dengan memberikan target kerja pada waktu-waktu tertentu. Batasan ini tentunya akan membuat karyawan bisa menyesuaikan dengan fleksibilitas waktu di rumah.

Perusahaan juga harus bijak dalam menetapkan waktu bekerja dan waktu pribadi. Hal ini pastinya akan membuat karyawan merasa lebih dihargai, dan bisa bekerja dengan lebih produktif.

  • Ciptakan Suasana yang Nyaman dalam Bekerja

Di masa pandemi setiap karyawan bisa bekerja di rumah dalam kondisi yang pastinya sangat nyaman sesuai keinginan. Karena itu, perusahaan tidak perlu memberikan aturan yang ketat ketika ingin melakukan pertemuan secara virtual. Malah hal-hal yang tidak terlalu formal bisa membuat karyawan lebih nyaman dalam bekerja.

Jika memungkinkan, karyawan bisa diberikan fasilitas khusus saat WFH, seperti kuota tambahan, pinjaman laptop, atau hal-hal lainnya yang memudahkan karyawan bisa bekerja WFH. Dengan begitu akan menciptakan suasana yang nyaman dan bisa bekerja secara maksimal.

Itulah langkah-langkah inovatif perusahaan agar para karyawan tetap produktif di masa pandemi ini. Dengan manajemen inovasi dalam hal pengelolaan karyawan ini, tentunya akan mendorong perusahaan bisa lebih siap dalam menghadapi kondisi sesulit apapun, seperti saat ini.