Sebagai orangtua, tentu saja kita wajib mengajari si kecil tentang kebersihan sejak dini. Ya, salah satuya saat hendak buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB), yang harus dilakukan pada tempatnya. Namun, kegiatan tersebut kerap dihadapkan pada masalah, dimana si kecil enggan BAK dan BAB pada tempatnya. Melihat akan hal itu, maka tak heran jika toilet training merupakan salah satu solusi terbaiknya. Menurut para psikolog anak yang bernama Ivonne Edr SPsi, memulai toilet training adalah langkah yang sangat tepat. “ Anak mulai bisa mengenali bahwa popok atau celananya basah atau kotor serta bisa mengeluarkan kata-kata sederhana seperti (Ma pipis), sementara itu, bunda juga sedang tidak terikat dengan komitmen lain sehingga bisa focus “ ungkapnya. Saat dalam kondisi stress akibat tekanan pekerjaan atau pun hal lainnya, orangtua dikhawatirkan tidak dapat focus untuk melatih si mungil dalam belajar tentang kebersihan diri. Ketika si kecil sudah memasuki usianya yang ke 18 bulan, maka ia sudah dapat berjalan untuk menuju toilet. Meski demikian, tetap saja hal tersebut harus dibarengi dengan pengawasan dari orangtua. Pada usia tersebut, si kecil juga sudah bisa merasakan rasa basah yang membuatnya tidak nyaman.

Dalam Tahap awal, biasanya si kecil akan menunjukkan reaksi fisik atau ciri-ciri saat ada tekanan dari dalam tubuhnya. Ya, hal itu juga diungkapkan oleh Ivonne (psikolog) sebagai berikut “ Tanda-tanda yang diperlihatkan setiap anak bisa jadi berbeda. Para orangtua harus peka mengenali ketika anak mengejan, meremas celananya, menyilangkan kaki, mundur ke pojok, atau bersembunyi. Itu tandanya dia akan BAK atau BAB “ ungkap Ivonne. Isyarat tersebut adalah salah satu ciri-ciri, bahwa si kecil sudah siap melakukan toilet training. Saat si kecil sudah bisa mengngkapkan keinginannya untuk BAK maupun BAB, maka sudah saatnya pula bagi para orangtua untuk menerapkan toilet training. Dalam hal ini, kita harus mendampingi si kecil mulai dari melepas celana, kemudian bantu ia saat hendak duduk di kloset yang tak lepas dari pengawasan. Jika si kecil sudah selesai BAK atau BAB, siramkan air kemudian bersihkan bagian tubuhnya tersebut. Untuk mendukung kenyamanan dan kebersihan pada si kecil, anda bisa menggunakan alat bantu seperti potty seat.

Sebagai orangtua kita harus tetap focus dan memiliki banyak waktu dalam menerapkan toilet training pada si kecil. Pasalnya, latihan ini memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga tidak bisa didapatkan dalam satu atau dua kali latihan saja. Ya, jika tidak pelatihan ini tidak dilakukan secara rutin, maka si kecil akan menolak atau bahkan berontak ketika hendak diajak ke toilet. Agar si kecil lebih tertarik untuk BAK dan BAB ke toilet, maka anda harus membuat suasana toilet dengan senyaman mungkin. Misalkan saja anda membuat toilet yang dilengkapi dengan beragam mainan yang menjadi kesukaannya, sehingga ia akan merasa nyaman saat hendak BAK atau BAB di toilet. Dengan menerapkan toilet training sejak dini, maka saat usianya sudah menginjak 2 – 3 tahun si kecil sudah mandiri. Sebab, toilet training itu sendiri memang bertujuan khusus untuk melatih si kecil lebih mandiri lagi. Nah, bagi anda yang sedang mencari perlengkapan toilet training, silahkan saja kunjungi situs onlineshop yang bernama Blibli.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *